Defenisi dan Tujuan Kewirausahaan


www.pendidikanmahir.com
Yang dimaksud dengan kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif/inovatif dan kesanggupan hati (qolbu) untuk mengambil resiko atas keputusan hasil ciptaannya serta melaksanakannya secara terbaik (sungguh-sungguh, ulet, gigih, tekun, progresif, pantang menyerah, dsb.) sehingga nilai tambah yang diharapkan dapat dicapai. Jadi, seorang wirausahawan memiliki kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain (prinsip kreatif dan inovatif) dan hasilnya adalah buah pikiran yang asli dan bukannya replikasi, baru dan bukannya meniru, memberi kontribusi dan bukannya membuat rugi. Catatan: kreatif berarti menghasilkan daya cipta karena belum pernah ada sebelumnya; inovatif berarti memperbaiki/memodifikasi/mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Selain kemampuan kreatif/inovatif, seorang wirausahawan juga memiliki kesanggupan hati (qolbu) yang ditunjukkan oleh: (1) tumbuhnya tindakan atas kehendak sendiri dan bukan karena pihak lain; (2) progresif dan ulet, seperti tampak pada usaha mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan dan mewujudkan harapan-harapannya; (3) berinisiatif, yakni mampu berpikir dan bertindak secara asli/orisinal/baru, kreatif dan penuh inisiatif; (4) pengendalian dari dalam, yakni kemampuan mengendalikan diri dari dalam, kemampuan mempengaruhi lingkungan atas prakarsanya sendiri; dan (5) kemantapan diri, yang ditunjukkan oleh harga diri dan percaya diri. Ringkasnya, siapapun yang memiliki jiwa kewirausahaan akan menjadi agen perubahan yang mampu dan sanggup mentransformasi sumberdaya yang ada di sekitarnya untuk memperoleh nilai tambah yang menguntungkan, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi, pribadi maupun organisasi/masyarakat.
Apakah tujuan yang akan dicapai dari pengembangan kewirausahaan? Dengan kata lain, mengapakah kewirausahaan itu penting untuk dimiliki oleh seseorang? Dalam hidup ini sudah jelas yaitu hanya orang-orang yang memiliki kelebihan kualitas saja yang berhak memilih kehidupan di dunia, misalnya penghasilan, karir, pengaruh, dan prestise. Kualitas kewirausahaan merupakan salah satu dimensi penting kualitas manusia, akan tetapi kewirausahaan sebagai peluang karir kurang memperoleh perhatian dan bahkan terasa dikesampingkan dalam sistem pendidikn kita. Oleh karena itu, lemahnya kewirausahaan generasi muda dapat dimengerti karena kurang memperoleh tempat dalam kebijakan pendidikan nasional. Padahal, kewirausahaan mengajarkan cara-cara berpikir kreatif, inovatif, positif, dan menggerakan hati nurani untuk lebih proaktif, properubahan, mendorong keingintahuan, ulet, gigih, berani mengambil resiko, dan mengajarkan peserta didik tentang pentingnya prakarsa (keberanian moral) untuk melakukan hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, akan tetapi akan membawa nilai tambah serta keuntungan yang lebih besar. Maka, kedepan, pendidikan jiwa kewirausahaan sudah merupakan keniscayaan untuk diajarkan di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga sampai perguruan tinggi.
Sebagai tambahan, kewirausahaan itu untuk siapa saja yang ingin menjadi wirausaha sukses dan memperoleh keuntungan darinya (ekonomi dan/atau non-ekonomi, material dan/atau non-material). Kewirausahan itu bukan hanya miliknya para pengusaha, akan tetapi milik siapa saja, termasuk kepala sekolah, pengawas dan bahkan menteri sekalipun karena mereka juga dapat disebut sebagai wirausaha jika mereka sukses dalam pekerjaannya. Kebetulan, yang banyak mempraktekkan kewirausahaan adalah para pengusaha karena mereka tahu manfaatnya, akan tetapi bukan berarti bahwa kewirausahaan hanya milik pengusaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Pola Perkembangan Pemikiran Manusia di Dunia

Sejarah Berdirinya Kabupaten Bone

Wujud Kearifan Lokal dalam Keterampilan Proses Sains