Metode Penelitian dan Pengembangan disertai Contoh dan Penjelasannya



Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan atau disebut ”Research & Development” dengan menggunakan model pengembangan berupa model prosedural, yakni model yang bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Hal ini cukup beralasan, karena pengembangan pada bidang pendidikan kajiannya difokuskan pada produk berupa LKPD. Dalam hal ini, LKPD yang konstruktivisbernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dua Boccoe tahun ajaran 2016/2017.

Metode Penelitian dan Pengembangan disertai Contoh dan Penjelasannya

Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 1 Dua Boccoe, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun subyek ujicoba dalam penelitian ini adalah 5 (lima) peserta didik kelas XI IPA2 dan 10 (sepuluh) peserta didik kelas XI IPA1 di SMA Negeri 1 Dua Boccoe tahun ajaran2016/2017 dengan asusmsi bahwa mereka termasuk peserta didik yang dipandang paling perlu diberikan pengalaman pembelajaran dengan mengintegrasikan kearifan lokal sebagai nuansa dalam pelaksanaan penyelidikan fisika yang bertujuan untuk membangun pengetahuan, afektif dan psikomotor peserta didik secara mandiri.

Prosedur Penelitian
Oleh karena model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural maka prosedur atau tahapanpenelitian yang digunakan diadaptasi dari tahapan yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012), tetapi dalam penelitian ini dilakukan adaptasi sebagaimana yang disajikan pada gambar sebagai berikut.

Metode Penelitian dan Pengembangan disertai Contoh dan Penjelasannya

Potensi dan Masalah
Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi atau studi awal di lapangan mengenai potensi dan masalah yang terdapat di SMA Negeri 1 Dua Boccoe, khususnya di kelas XI IPA tahun ajaran 2016/2017. Adapun potensi dan masalah yang diperoleh telah diuraikan pada bagian latar belakang penelitian ini.
Pengumpulan Data
Pada tahap ini, peneliti telah, sedang, dan akan melakukan pengumpulan data berupa fakta dari berbagai sumber. Pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan wawancara, pengamatan terhadap fenomena lingkungan sekitar, ujicoba produk, dan angket respon pendidik dan peserta didik.
Prototype (Draft 0)
Pada tahap ini, peneliti merancang prototype LKPD dengan mengacu pada format LKPD yang digunakan dalam kegiatan PPG UNM Tahun 2015. Prototype LKPD ini selanjutnya disebut sebagai Draft 0. Selanjutnya Draft 0 akan diajukan kepada pembimbing untuk diberikan tanggapan dan persetujuan.
Focus Group Discussion Draft 0
Pada tahap ini, Draft 0 yang sudah difinalisasi bersama pembimbing, selanjutnya akan dilakukan Focus Group Discussion (FGD). FGD dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis Draft 0 bersama pembimbing dan para praktisi pendidikan sehingga diperoleh saran dan tanggapan untuk dilakukan revisi.
Revisi (Draft I)
Pada tahap ini, dilakukan revisi atau perbaikan terhadap Draft 0 berdasarkan saran dan tanggapan oleh para peserta FGD. Selanjutnya hasil revisi Draft 0 disebut sebagai Draft I.
Focus Group Discussion Draft I
Pada tahap ini, Draft I yang sudah direvisi, selanjutnya akan dilakukan Focus Group Discussion (FGD) kembali. FGD dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis Draft I bersama pembimbing dan para praktisi pendidikan sehingga diperoleh saran dan tanggapan untuk dilakukan revisi kembali.
Revisi (Draft II)
Pada tahap ini, dilakukan revisi atau perbaikan terhadap Draft I berdasarkan saran dan tanggapan oleh para peserta FGD. Selanjutnya hasil revisi Draft I disebut sebagai Draft II.
Validasi Draft II
Pada tahap ini, Draft II yang dihasilkan, selanjutnya dilakukan validasi kepada 2 (dua) validator ahli untuk memberikan saran dan penilaian terhadap Draft II sebagai bahan perbaikan. Draft II dinyatakan valid apabila diperoleh nilai reliabilitasnya (R) (Borich, 2011) dengan menggunakan teknik analisis Gregory.
Revisi (Draft III)
Pada tahap ini, dilakukan revisi atau perbaikan terhadap Draft II berdasarkan saran dan tanggapan oleh para validator ahli. Selanjutnya hasil revisi Draft II disebut sebagai Draft III.
Ujicoba Terbatas Draft III
Pada tahap ini, Draft III yang telah dinyatakan valid akan diujicobakan secara terbatas untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan Draft III tersebut. Menurut Setyosari (2013) bahwa pada ujicoba seperti ini dapat melibatkan 1-3 orang peserta didik, tetapi pada uji coba ini akan dilibatkan 5 (lima) orang peserta didik kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Dua Boccoe. Sebelum pelaksanaan uji coba terbatas ini, terlebih dahulu dilaksanakan pelatihan kepada pendidik yang bertindak selaku guru model dan para pembantu pelaksanaan penelitian. Dengan demikian, guru model diharapkan dapat dengan mudah melaksanakan pembelajaran fisika sesuai dengan menggunakan LKPD. Sedangkan para pembantu pelaksanaan penelitian dapat mempersiapkan dan merapikan bahan-bahan pembelajaran, serta melakukan perekaman video pembelajaran dengan baik.
Revisi (Draft IV)
Pada tahap ini, revisi produk Draft III dilakukan berdasarkan hasil analisis uji coba lapangan dan saran-saran dari pendidik, pengamat pelaksanaan pembelajaran, pembantu pelaksana penelitian, tokoh masyarakat, dan peserta didik. Hasil revisi tersebut selanjutnya disebut Draft IV.
Ujicoba Terbatas Draft IV
Pada tahap ini, Draft IV sebagai hasil revisi dari Draft III selanjutnya diujicoba yang lebih luas untuk mengetahui keefektifan dan kepraktisan Dratf IV tersebut. Menurut Setyosari (2013) bahwa pada ujicoba seperti ini dapat melibatkan 6 - 8 orang peserta didik, tetapi dalam pelaksanaannya dilibatkan 10 (sepuluh) orang peserta didik kelas XI IPA1SMA Negeri 1 Dua Boccoe. Sebelum pelaksanaan uji coba lebih luas ini berlangsung, terlebih dahulu dilaksanakan sosialisasi kepada pendidik yang bertindak sebagai guru model. Dengan demikian,  guru model dapat lebih lancar melaksanakan pembelajaran fisika dengan menggunakan Draft IV tersebut. Sedangkan para pembantu pelaksanaan penelitian juga dapat lebih lancar dalam mempersiapkan dan merapikan bahan-bahan pembelajaran, termasuk dalam melakukan perekaman video pelaksanaan pembelajaran.
Revisi (Produk)
Pada tahap ini, Draft IV yang telah diujicobakan secara luas, maka selanjutnya direvisi untuk menyempurnakan Draft yang dihasilkan berdasarkan saran-saran dari pendidik, pengamat pelaksanaan pembelajaran, pembantu pelaksana penelitian, tokoh masyarakat, dan peserta didik. Hasil revisi tersebut selanjutnya disebut Produk. Sehingga diperoleh Lembar Kerja Fisika yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal pada mata pelajaran fisika yang valid, praktis, dan efektif untuk peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Dua Boccoe tahun ajaran 2016/2017.
Produksi Terbatas
Pada tahap ini, Produk akhir yang dihasilkan selanjutnya disosialisasikan kepada para pendidik mata pelajaran fisika dan mata pelajaran lainnya untuk dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk mengembangkan bahan ajar bagi peserta didik.

Defenisi Operasional Variabel
Lembar kerja yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Dua Boccoe yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah lembaran kertas yang memuat: (a) identitas; (b) judul penyelidikan; (c) Kompetensi Inti (KI); (d) Kompetensi Dasar (KD); (e) indikator yang hendak dicapai; (f) rumusan masalah yang hendak dijawab; (g) hipotesis yang hendak diuji; (h) variabel dalam penyelidikan; (i) alat dan bahan yang digunakan; (j) langkah-langkah kegiatan penyelidikan; (j) hasil pengamatan penyelidikan; (k) analisis data hasil penyelidikan; (l) kesimpulan penyelidikan; dan (m) penerapan penyelidikan (soal latihan, kunci jawaban, dan pedoman pengskoran). Keseluruhan muatan tersebut disajikan dengan: (a) perwajahan lembar kerja yang berlatarkan bambu sebatang atau serumpun bambu; (b) perwajahan lembar kerja yang secara umum berwarna hijau seperti warna batang dan daun bambu; (c) alat dan bahan penyelidikan yang digunakan terbuat dari bahan bambu; (d) proses penyelidikan yang dilakukan oleh sekelompok peserta didik dengan menerapkan prinsip sebatang bambu, dimana kelompok dibentuk berdasarkan kehendak peserta didik dan setiap anggota kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab dalam kelompoknya; (e) proses pelaksanaan penyelidikan oleh peserta didik secara mandiri dengan sedikit arahan dari pendidik dalam mencapai tujuan layaknya sebatang bambu yang tumbuh tanpa membutuhkan pemeliharaan yang lebih daripada tanaman lainnya; dan (f) penerapan hasil penyelidikan dalam bentuk penyelesaian soal latihan atau penugasan layaknya sebatang bambu yang setiap bagiannya memiliki manfaat bagi kehidupan.

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: (1) instrumen untuk menilai kevalidan produk yang dikembangkan; (2) instrumen penilaian praktisi terhadap produk yang dikembangkan; (3) instrumen tanggapan peserta didik terhadap produk yang dikembangkan dan telah digunakan; dan (4) instrumen capaian hasil belajar peserta didik setelah menggunakan produk yang telah dikembangkan.

Teknik Analisis Data Penelitian
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Data kevalidan lembar kerja yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Dua Boccoe.
Data kevalidan diperoleh dengan cara menganalisis hasil penilaian 2 (dua) orang ahli terhadap draft lembar kerja yang telah disetujui oleh pembimbing peneliti. Selanjutnya hasil penilaian ahli tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis Gregory sebagai berikut.
Metode Penelitian dan Pengembangan disertai Contoh dan Penjelasannya

Berkenaan dengan persamaan di atas, maka produk dapat dinyatakan valid  apabila nilai realiabilitasnya () ≥ 0,75 (Borich, 2011).
Data penilaian praktisi terhadap penggunaan lembar kerja yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Dua Boccoe.
Data penilaian praktisi diperoleh dengan cara menganalisis hasil penilaian 3 (tiga) orang praktisi terhadap penggunaan lembar kerja pada ujicoba terbatas dalam bentuk pengamatan selama proses pembelajaran. Selanjutnya hasil penilaian praktisi tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis kepraktisan yang diadaptasi dari Martawijaya (2014). Kriteria yang digunakan untuk menetapkan derajat kepraktisanLKPD” dengan kriteria memadai adalah nilai  dan  minimal berada dalam kategori sebagian praktis, berarti LKPD tidak direvisi. Apabila nilai M berada di dalam kategori tidak praktis, maka perlu dilakukan revisi dengan melihat kembali aspek-aspek yang nilainya kurang. Selanjutnya dilakukan lagi pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggunakan “LKPD” hasil revisi, kemudian datanya dianalisis kembali. Demikian seterusnya sampai memenuhi nilai M minimal berada dalam kategori sebagian praktis.
Data tanggapan peserta didik terhadap penggunaan lembar kerja yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Dua Boccoe tahun ajaran 2016/2017.
Data penilaian tanggapan peserta didik terhadap LKPD diperoleh dengan cara menganalisis tanggapan peserta didik terhadap lembar kerja yang telah digunakan selama proses pembelajaran. Selanjutnya hasil penilaian tanggapan tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis tanggapan/respon yang diadaptasi dari Martawijaya (2014) sebagai berikut: (1) menentukan banyaknya peserta didik yang memberi respon positif sesuai dengan aspek yang ditanyakan; (2) menentukan persentase dari (a);(3) menentukan kategori untuk setiap tanggapan positif peserta didik dengan cara mencocokkan hasil  persentase dengan kriteria yang ditetapkan; dan (4) memberikan arahan kepada pendidik terkait dengan aspek-aspek yang nilainya kurang, jika hasil analisis menunjukkan bahwa tanggapan peserta didik belum positif dan dilakukan revisi terhadap perangkat yang tengah dikembangkan.
Kriteria yang ditetapkan untuk menyatakan bahwa para peserta didik memiliki tanggapan positif terhadap LKPD adalah lebih dari 50% dari mereka memberi respon positif terhadap minimal 75% jumlah aspek yang ditanyakan. Tanggapan positif peserta didik terhadap LKPD dikatakan tercapai apabila kriteria respon positif peserta didik terpenuhi.
Data efektifitas pencapaian hasil belajar peserta didik setelah menggunakan lembar kerja yang konstruktivis bernuansa kearifan lokal untuk mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Dua Boccoe tahun ajaran 2016/2017.
Analisis dilakukan terhadap skor butir-butir kemampuan kognitif sebagai indikator pencapaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik melalui tes tertulis pada saatsetelah seluruh pertemuan pembelajaran. Penilaian ini menggunakan teknik pengsekoran yang dilakukan dengan menggunakan rubrik penilaian kemampuan kognitif. Langkah-langkah kegiatan teknik analisis data penilaian kemampuan kognitif peserta didik adalah diadaptasi  dari Kemendikbud, 2013. Standar pencapaian kemampuan kognitif ini dikatakan tuntas apabila telah mencapai ketuntasan klasikal sebesar 75% dengan nilai ketuntasan individu minimal 62 atau jika dikonversi dalam bentuk penilaian pada Tabel 3.2, maka nilai yang harus dicapai minimal 2,48 dengan predikat minimal B-.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

4 Pola Perkembangan Pemikiran Manusia di Dunia

Sejarah Berdirinya Kabupaten Bone

Wujud Kearifan Lokal dalam Keterampilan Proses Sains